Senin, 29 Agustus 2011

Catatan Lepas Dari Tragedi Tenggelamnya KMP Windu Karsa


Catatan Lepas Dari Tragedi Tenggelamnya KMP Windu Karsa

Jebakan Maut dan Penumpang Gelap di Atas Kapal
Oleh Ridwan Demmatadju

Sesungguhnya di balik sebuah peristiwa yang memilukan hati dan kita tak kuasa menahan air mata menetes, melihat mereka yang mengalaminya. Seperti yang dialami sejumlah penumpang kapal bernama KMP Windu Karsa milik PT Bukaka Lintas Tama (Kalla Group) yang tenggelam di Teluk Bone, sekitar Pulau Lambasina, Kecamatan Wolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara pada Sabtu (27/08). Akan menjadi peristiwa yang meninggalkan pesan yang besar bagi kita yang masih diberi kesempatan untuk menjalani kehidupan ini sebagai manusia di dunia yang sementara ini . Bahwa takdir kematian itu selalu dekat dengan kita. Maka dari itu sebagai manusia kita sebaiknya bersikap ramah pada kematian itu sendiri dan tak perlu takut karena peristiwa datangnya malaikat pencabut nyawa pada diri manusia itu sudah merupakan alur yang harus dilalui oleh segala mahluk ciptaan-Nya. Kecuali kiat ingin menjadi batu yang tak perlu berhadapan dengan kematian ?

Dari tragedi  ini, cukup banyak pertanyaan yang bisa muncul di tengah suasana duka yang dalam dari sanak keluarga yang ditinggal pergi untuk selamanya, tak akan kembali dan yang tersisa hanya lembaran  kenangan. Mengapa harus berujung pada pusaran air  laut begitu dingin dan terkubur bersama bangkai kapal yang karam ? Pertanyaan ini jawabnya hanya satu kata saja, ini sudah kehendak-Nya ! Habis perkara. Tetapi pertanyaan ini akan menjadi titik balik kesadaran kita sebagai manusia yang selalu berharap masih dipanjangkan umur, dimudahkan segala urusan, diberikan limpahan harta, dan jabatan. Tetapi kita tak pernah menyadari bahwa segala yang kita miliki berupa harta dan tahta itu tak melekat selama-lamanya.Melainkan akan ditinggalkan atau dia meninggalkan kita dengan caranya sendiri. Bisa lewat air, api dan juga kembali menjadi tanah. Kali ini dia kembali pergi dengan caranya sendiri  di pusaran air laut.

Bukankah tragedi  ini sudah berulang dua kali di Teluk Bone ? Dan  masih lekat diingatan kita ketika KMP Rahmat Buhari yang juga tenggelam dan meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kolaka. Kali ini KMP Windu Karsa yang mengalami tragedi  kemanusiaan di akhir bulan suci bagi Ummat Islam. Bulan yang penuh kemuliaan dan pengampunan bagi ummat-Nya yang beriman. Kita hanya bisa berdoa kepada-Nya agar kiranya segala amal ibadahnya diterima. Namun dari  peristiwa berselimut duka di atas KMP Windu Karsa ini, semestinya dijadikan pelajaran yang sangat berharga bagi pihak yang berurusan dengan transportasi darat,laut dan udara untuk memastikan keselamatan penumpang. Dari pengalaman penulis yang pernah menggunakan moda transportasi penyeberangan fery lintas Kolaka-BajoE tak dapat disangkal bahwa begitu banyak praktik kejahatan terhadap penumpang yang bisa dijumpai mulai dari ketika kita memasuki pelabuhan hingga di atas kapal yang diduga dilakukan secara sistemik. Bahwa ada penumpang tidak terdaftar di manifest kapal itu sudah bukan lagi rahasia dan kelebihan muatan (over capacity)? Sehingga ketika terjadi peristiwa kapal tenggelam penumpang maka  kita selalu menyederhanakan argumentasinya menjadi human error saja atau mencari kambing hitam. Padahal kejadian yang merenggut korban di atas kapal itu adalah kesalahan yang disengaja oleh sebuah sistem yang dijadikan regulasi dari kebijakan pemerintah di bidang transportasi darat, udara dan laut. Meski pernyataan ini rasanya sulit diterima, tetapi dari fakta obyektifnya sudah demikian adanya nyaris di semua pelabuhan penyeberangan di Indonesia. Lagi-lagi, bagi kita terasa tidak sempurna tanpa ada tragedi atau musibah yang fatal bagi kemanusiaan dalam urusan keselamatan penumpang, karena dengan demikian, kita baru menemukan titik kesalahan mengurus keselamatan penumpang dan kembali melakukan perbaikan sistem.

Artinya sebagai calon penumpang perlu menyadari adanya praktik seperti ini untuk bisa selamat dari jebakan maut di atas kapal. Kemudian dugaan over capacity atau kelebihan penumpang sehingga KMP Windu Karsa tenggelam yang dilontarkan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di berbagai media baik online maupun cetak nasional, memang sulit dihindari bagi mereka yang tak memiliki persiapan untuk menjadi penumpang, dan perusahaan pelayaran untuk mencari keuntungan dari “penumpang gelap” yang bekerja tidak sendirian ? Ironisnya lagi  ketika terjadi musibah seperti ini yang dianggap bertanggung jawab selalu berujung pada nakhoda kapal yang dianggap melalaikan tugasnya sebagai penanggungjawab. Padahal titik awal dari kesalahan itu sudah sangat jelas sudah dimulai dari darat ketika penumpang masuk ke palabuhan  hingga kapal berlayar.

Ibarat nasi sudah jadi bubur, tragedi kemanusian yang menimpa sejumlah penumpang KMP Windu Karsa ini, sebaiknya menjadi bahan untuk menata ulang aturan main yang terkait dengan  keselamatan penumpang. Jika kita tak ingin mengulang peristiwa kelam di Teluk Bone. Semoga.

Penulis adalah Wakasek Humas SMAN 1 Latambaga

 
         
      



Kamis, 18 Agustus 2011

NOTULEN RAPAT DEWAN GURU SMAN 1 LATAMBAGA 2011

PROGRAM KERJA SMA NEGERI 1 LATAMBAGA TAHUN 2011 / 2012


PROGRAM KERJA
SMA NEGERI 1 LATAMBAGA
TAHUN 2011 / 2012
 


Nama Sekolah                         : SMA Negeri 1 Latambnaga
Alamat Sekolah                       : Jl. Abadi No 199 Kolakasi
Kecamatan                              : Latambaga
Kabupaten                               : Kolaka
Propinsi                                   : Sulawesi Tenggara

I.             Pendahuluan :
Awal dimulainya AFTA dan AFLA pada tahun 2010 akan menimbulkan persaingan tenaga kerja semakin terbuka, SDM Indonesia harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing yang berdatangan. Sementara itu krisis pendidikan yang melanda Indonesia menyebabkan meningkatnya angka pengangguran secara segnifikan. Apalagi desentralisasi pendidikan pada otonomi daerah maka pendidikan adalah dikembangkannya manajemen pendidikan mutu berbasis sekolah dimana sekolah diberi kewenangan yang lebih besar dalam pengelolaan pendidikan ditingkat sekolah berdasarkan rumusan visi, misi ,tujuan dan sasaran sekolah.
Solusi untuk menjawab permasalahan diatas dibutuhkan pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas akademis maupun moral yang berkarakter bangsa dalam menghadapi problem kehidupan tanpa merasa tertekan serta mampu bersaing dan bekopetensi disegala bidang kehidupan.

II.          Visi, Misi dan Tujuan Sekoilah.
A.    Visi Sekolah :
BERPRESTASI,  BERBUDAYA   DAN   BERKARAKTER  BANGSA

B.     Misi Sekolah :
1.      Menciptakan pembelajaran yang efektif untuk memicu kreatifitas guru dan siswa
2.      Menumbuhkembangkan budaya disiplin dan budi pekerti dalam segala aktifitas sekolah.
3.      Mengembangkan semangat kompetitif yang sehat dan handal dikalangan warga sekolah.
4.      Menumbuhkan penghayatan terhadap Agama dan Budaya daerah/bangsa
5.      Mengoptimalkan potensi sekolah untuk mengembangkan bakat, minat, kemampuan dan keterampilan warga sekolah.
6.      Menumbuhkan semangat berprestasi kepada semua warga sekolah.









C.    Tujuan Sekolah :
Pengembangan SMA Negeri 1 Latambaga empat tahun kedepan diarahkan pada :
1.      Terlaksananya PBM yang disiplin , menyenangkan dan berkualitas.
2.      Meningkatnya perolehan nilai rata-rata Ujian Nasional
3.      Meningkatnya jumlah lulusan yang diterima di PTN melalui jalur bebas tes ataupun SUMPTN.
4.      Meningkatnya kempetensi guru dalam pelaksanaan KTSP dan life skill
5.      Meningkatnya daya guna perpustakaan sebagai sarana belajar siswa
6.      Terbentuknya kelompok bimbingan Sains yang dapat menjuarai Olimpiade Sains (IMO, IPHO, ICHO, dan IBO ) Tingkat Kabupaten dan Propinsi.
7.      Memiliki tim olahraga dan kelompok kesenian yang mampu menjadi finalis tingkat Kabupaten dan Propinsi.
8.      Memiliki kelompok keagamaan yang dapat member nuasa agamis dilingkungan sekolah.
9.      Memiliki kelompok KIR yang dapat menyusun Karya Tulis.
10.  Pada tahun 2011/2012 kelompok pengajian dan pengkajian keagamaan dapat melaksanakan pesantren kilat dan safari ramadhan.

III.       Tantangan Nyata di Sekolah :
KONDISI    SAAT    INI
TANTANGAN    NYATA

1 .Jumlah ruangan belajar serta halaman dan fasilitas lain masih kurang mendukung.


2  Jumlah dan kualitas kependidikan dan tenaga administrasiu belum memadai.

3  Program pembelajaran berbasis kompetensi belum maksimal berjalan sesuai rencana.













4   Kegiatan Ektrakurikuler belum mencatat suatu prestasi yang membanggakan secara keseluruhan.

1 Perlu perhatian sarana dan prasarana seperti penambahan RKB, pembuatan Sarana Olahraga dan pembuatan pagar sekolah serta talud .

2  Perlu penambahan tenaga dan peningkatan kualitas guru dan pegawai administrasi.

3 Perlu peningkatan kualitas pembelajaran yang meliputi :
a.       Penyusunan perangkat pembelajaran seperti:
1.      Silabus.
2.      Program Tahunan.
3.      Program Sermester
4.      RPP dan KKM
5.      Program Ujian tengah semester
6.      LKS / Tugas
b.      Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
c.       Pengembangan system evaluasi
1.      Perangkat evaluasi
2.      System penilaian
3.      Analisis hasil ujian
4.      Klriterian kenaikan kelas dan penjurusan

4  Perlu peningkatan intensitas kegiatan ekstrakurikuler yang signifikan untuk pencanangan prestasi dalam rangka pengembangan sekolah yang mampu bersaing secara global.







IV.       Sasaran / Kegiatan Sekolah.
Berdasarkan tantangan nyata yang dihadapi maka kegiatan/program yang dapat dilakukan oleh sekolah  Antara Lain  :
A.    Pembenahan Sarana / Prasarana
1.      Pembenahan ruang kelas yang refrensentatif.
2.      Pemberdayaan penggunaan Laboratorium
3.      Pengadaan buku-buku perpustakaan
4.      Pengadaan lapangan olahraga
5.      Pengadaan komputer dan LCD
6.      Pengadaan mobiler.
7.      Pembenahan tempat ibadah
8.      Pembenahan pagar dan penataan halaman sekolah.

B.     Peningkatan Jumlah Guru / Kwalitas tenaga administrasi kegiatan meliputi :
1.      Melaksanakan MGMP melalaui Bintek KTSP dan MKKS.
2.      Melaksanakan pelatihan tenaga administrasi
3.      Meningkatkan etos kerja guru / tenaga administrasi.
4.      Mengitensifkan pelaksanaan rafat koordinasi guru, komite osis dan tenaga admnistrasi.
5.      Mengusahakan peningkatan kesejahteraan guru / tenaga administrasi melalui dana komite.
6.      Mengupayakan penghargaan kepada guru yang berprestasi dari sekolah..

C.    Mengembangkan desain / program pembelajaran berbasis kompetensi.
1.      Pengembangan perangkat pembelajaran yang meliputi :
a.       Program Tahunan.
b.      Program Semester.
c.       Silabus pembelajaran.
d.      RPP Pembelajaran.
e.       Analisis kriteria ketuntasan minimum.
2.      Pengembangan materi bahan ajar seperti kebangsaan dan ipteg / imtak.
3.      Pengembangan system evaluasi hasil belajar yang meliputi :
a.       Alat penilaian
b.      Indikator penilaian ( kriteria ketuntasan minimum )
c.       Kriteria penilaian / kriteria kenaikan  kelas dan penjurusan.
d.      Analisis hasil ujian dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

D.    Peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar.
1.      Mengembangkan alat bantu pengajaran
2.      Menyelenggarakan tambahan kegiatan belajar
3.      Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PBM melalui supervisi pendidikan.



E.     Pengembangan kegiatan ektrakurikuler.
1.      Kegiatan ekstrakurikuler bidang akademik.
a.       Lomba bidang studi ( Olimpiade Sains )
b.      Cepat tepat Mipa
c.       Debat Bahasa Inggeris
d.      Seni dan Olahraga
2.      Kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan/pembentukan karakter siswa :
1.      Peramuka
2.      L K S
3.      UKS / PIKRR
4.      Olahraga
5.      Kesenian
6.      Pengkajian agama
7.      Pelaksanaan imtaq / zikir asmaulhusna
8.      Berbagai kegiatan lain.

V.                JADWAL KEGIATAN
Menyesuaikan.



Latambaga, 20   Juni    2011.
Kepala SMA negeri 1 Latambaga,


Drs. ABDUL ARIS, MM.Pd.
                                                                                                                   NIP.  19671231199203 1 091